KONFIGURASI LOAD BALANCE DI MIKROTIK

LAPORAN KONFIGURASI LOAD BALANCE DI MIKROTIK 

 

TAHUN PELAJARAN

JUDUL

IDENTITAS

2023/2024 SEMESTER GENAP  BULAN JANUARI 2024

LAPORAN LOAD BALANCING ( ECMP )

NAMA :    DIMAS FERRY FERDIANSYAH 

KELAS  :    XII TKJ 1

ABSEN :    18

 

A. TUJUAN

  • Agar siswa dapat memahami cara mengkonfigurasi Load Balancing 2  ISP
  • Agar siswa dapat memahami cara mengkonfigurasi Load Balancing menggunakan metode ECMP

B. LANDASAN TEORI

    Load balancing atau penyeimbang beban adalah teknik yang digunakan untuk mendistribusikan traffic jaringan ke beberapa server. Pendistribuan ini dilakukan bukan lain sebagai peringananan beban kerja agar server tidak terlalu berat saat adanya banyak request/permintaan dari klieN 

    Dengan load balancing proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa server akan lebih optimal, efisiensi, stabil dan cepat. Misalnya ketika website kamu mengalami pengingkatan lonjakan traffic karena diakses oleh banyak pengguna. Hal ini tentu saja akan membuat proses muat halaman yang cukup lama atau bahkan dalam banyak kasus website kamu tidak dapat diakses sama sekali.

Kekurangan load balancing server, beberapa diantaranya sebagai berikut:

1. Membutuhkan pengeluaran berlebih, perangkat keras load balancer server biasanya lebih mahal daripada perangkat lunak load balancer server

2. Membutuhkan susunan tambahan, Anda dapat melakukan susunan tambahan untuk menjaga koneksi terus menerus antara pengguna dan server

3. Selain itu, setiap kali terjadi perubahan susunan,pembaharuan susunan di load balancer server juga harus diperhatikan, Jika server pusat mengalami masalah, maka server lainnya juga akan mengalami masalah

4. Semua data di server akan rentan terhadap virus, hacker, atau serangan lainnya

 Selain itu, berikut ini adalah beberapa kelebihan load balancing lainnya yang perlu Anda ketahui.

1.     Memaksimalkan Performa Server

Menerapkan load balancing dapat memaksimalkan performa dari setiap server. Load balancer dapat mempercepat respons server hingga mencegah terjadinya berbagai macam masalah seperti kelebihan beban dan down. Selain itu, load balancer juga dapat membantu membuat jaringan lebih stabil ketika diakses.

2.     Menambah Fleksibilitas Server

Fleksibilitas dari suatu server akan meningkat ketika administrator dapat mengelola lalu lintas yang masuk dengan lancar dan teratur. Load balancer dapat membantu memberikan beban yang merata dan seimbang setiap server agar permintaan lalu lintas dapat masuk dengan lancar dan teratur.

 3.     Memudahkan Proses Distribusi Lalu Lintas

Load balancer dapat memudahkan proses distribusi lalu lintas, jadi kemungkinan terjadinya down akan makin kecil. Sebagai contoh, ketika salah satu server tidak dapat menerima permintaan lalu lintas, load balancer akan mengalihkan permintaan tersebut ke server lain yang tersedia dan memadai.

 4.     Manajemen Kegagalan Server Lebih Efisien

Penerapan load balancing dapat membantu Anda mengatasi kegagalan server secara lebih efisien. Load balancer dapat mendeteksi server yang gagal menerima permintaan, menghentikan lalu lintasnya, dan mengirimkannya kepada server yang lain. Dengan begitu, manajemen kegagalan server akan dapat dilakukan secara lebih efisien.


C. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1)    Pc / Komputer

2)    Router Board

3)    3 Kabel LAN

Bahan :

1)    Aplikasi Winbox

2)    Jaringan Internet


D. LANGKAH KERJA 

Setting router splitter:

1. Masuk winbox ->klik ip->DHCP client
2. Klik tombol +, dan tambahkan ether 1_inet


3.klik ip->address->klik +
4. Buat ip untuk ISP Virtual nya, ISP 1 dan 2
  • 192.168.10.1/24 (Eth 2)
  • 192.168.20.1/24(ETH 3)

5.Setelah itu klik->IP->FIREWALL ->NAT
6.Klik tanda +,ubah out interface menjadi eth 1,action masquerade 



7.klik IP->DHCP SERVER->DHCP SETUP->tambahkan 2 ISP virtual tadi
8. Klik menu queues->Tambah kan limit untuk kedua ISP nua

Setting Load Balance metode ECMP

1. Buka router ke 2,klik IP->ADDRESED
2.tambahkan IP :
ISP 1: 192.168.10.2/24 (ETH1)
ISP 2: 192.168.20.2/24(ETH2)
PC: 192.168.30.1/24 (ETH 3)


3.KLIK IP->FIREWALL->NAT
4. TAMBAHKAN :
NAT 1 dengan out interface ETH1 dan action masquerade 
NAT2 dengan out interface ETH2 dan action masquerade 


5. Klik IP->ROUTES->tambahkan GATEWAY ISP 1 DAN 2



6. klil Ip->Firewall ->mangle->tambahkan mangle sesuai gambar->

7.klik ip->routes->tambahkan lagi sesuai gambar 








8. Tambahkan gateway dan routing mark ISP 1 DAN 2
 

9. Klik ip->DNS->masukkan DNS Google
10.klik IP->DHCP SERVER->masukkan ETH 3
11. CEK koneksi dan speedtest nya

E. KESIMPULAN
  • Dengan menggunakan metode load balancing maka akan menyelesaikan masalah dalam penggunaan dua ISP. Sehingga tidak ada ISP yang idle karena dapat beroperasi secara bersamaan.
  • Load Balancing dengan metode ECMP yang diterapkan dapat membagi beban trafik pada dua link koneksi secara seimbang.
  • Dengan teknik simple queue menggunakan hotspot maka pembagian bandwidth dapat diberikan secara lebih mudah dan merata sesuai dengan level jabatan. Sehingga trafik pengaksesan data internet akan lebih stabil karena tidak ada monopoli bandwidth.
  • Dengan memblokir beberapa website tertentu pada jam kerja maka akan menambah kefektifan kinerja dan membuat karyawan lebih fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS AIJ - MIKROTIK

KONFIGURASI MANAJEMEN BANDWITH PADA MIKROTIK